GAPS DIET INDONESIA
Official Sites
Opini saya mengenai Picky Eater
Kali ini saya mau membahas pertanyaan yang sering muncul dan menjadi kasus yang cukup dominan dari klien pendampingan yang saya terima selama ini. Klien memiliki anak yang mengalami picky eater, atau tukang pilih-pilih makanan. Makanan yang dimakannya cenderung cuman dikunyah-kunyah saja dalam mulut, diemut, tidak ditelan, bahkan lari-lari ketika diberi makanan tertentu. Jika anak anda mengalami hal serupa ada baiknya anda membaca lebih jauh…
Apa itu picky eater? Kalau saya boleh definisikan, picky eater adalah kondisi dimana seseorang secara psikologis hanya memilih makanan tertentu untuk dimakannya.
Dimana masalahnya? Masalahnya ada pada kecemasan pada orang tua kalau anak nanti kurang asupan gizi tertentu, umumnya ketakutannya : Takut anak kurang cerdas, takut berat anak tidak naik, takut stunting, dll
Yang Sering terjadi : anak cenderung dipaksa dan tiap makan ada saja drama yang terjadi, seperti kejar-kejaran, pemaksaan, anak nangis dll
Sebagai seorang Ibu saya pun pernah mengalami hal serupa, saya juga memiliki anak yang pernah mengalami picky eater. Saya tidak mengatakan anak saya akan suka memakan apa saja, namun relatif anak saya tidak memilih makanan. Makan makanan yang disajikan dan ini yang saya bagikan
Mengapa Fenomena ini terjadi? Bagaimana Mengatasinya?
Jika saya berpendapat kondisi picky eater adalah kondisi psikologis, saya meyakini kalau setiap dari kita berperilaku karena proses belajar dan picky eater adalah proses belajar yang akhirnya tertanam pada psikologis anak.
Lalu Mengatasinya Bagaimana? Karena tadi saya sebutkan picky eater merupakan suatu proses belajar, maka mengatasinya kita perlu mengenal pola apa yang terjadi dalam pikiran anak.
Otak hanya mencari senang dan menghindari sengsara, maka dari itu kita perlu tau dimana yang membuat sengsara dari proses makan ini sehingga kita bisa mengatasinya.
1. Jangan main paksa
Sebagai seorang psikoterapist saya sangat tidak menyarankan anak makan dengan dipaksa, pemaksaan itu berkaitan dengan trauma, jangan pernah sepelekan hal kecil yang terjadi pada masa kecil seorang anak, saya pernah menemukan seorang eksekutif yang tidak bisa bicara di depan orang banyak dengan salah satu akar masalah pernah dipaksa makan waktu kecil, saya pernah menemukan seorang yang kecanduan pergi ke tempat pijat plus-plus hanya karena dibentak tidak menulis huruf “A” dengan benar. koq bisa? yah mungkin terdengar aneh bagi anda namun inilah yang sering ditemukan ketika praktik dan betemu berbagai jenis klien.
2.Makanannya sendiri enak gak sih?
Siapapun suka makanan enak, adalah sangat wajar anak makan makanan yang menurut mereka enak dan menghindari kalau diberi makan yang tidak enak. Apakah makanan itu merupakan makanan yang baru untuk mereka dan apakah makanan tersebut memang relatif tidak enak? Kalau makanan tersebut makanan baru maka cenderung bisa dikondisikan membuat seorang anak mempersepsi sebuah makanan, akan tetapi kalau memang tidak enak, mengapa anda memberikan makanan tersebut? Apakah karena alasan kebaikan? Atau jangan-jangan anda perlu belajar masak. Anda juga perlu mengkaji apakah anak bosan makan itu-itu melulu, tidak nyaman suatu makanan ada di mulut mereka. Disini anda perlu pandai-pandai dengan cara mengolah makanannya (memasaknya) disini anda perlu mengerti yang disebut enak bagi anak, modifikasi makanan tersebut dengan yang disuka anak.
Tipsnya : Enak dan tidak enak itu relatif, dan anak sendiri bisa belajar untuk menganggap makanan menjadi enak. Apakah anda pernah tau mengapa pada akhirnya seseorang menjadi kecanduan merokok? Umumnya dari klien-klien yang saya tangani seseorang yang mengalami kecanduan batuk batuk ketika awal merokok dan merasa kalau rokok tersebut tidak enak, namun bagaimana bisa mereka akhirnya kecanduan? mereka kecanduan ketika rasa tidak enak tersebut disejajarkan (dipairingkan) dengan emosi yang mereka sukai seperti merasa jantan, merasa tidak sendirian, merasa relax, atau bahkan merasa telah balas dendam… apapun emosinya akhirnya menyebabkan mereka kecanduan, mengapa? karena sesungguhnya yang mereka cari adalah sensasi emosi saja
Lalu kaitannya dengan makanan? bagusnya kita bisa mempairingkan apa emosi yang mereka sukai dengan makanan tersebut. misal anak suka dipuji, maka, tiap makan makanan tersebut puji lah dia.
3. Kenali tujuan besar anda
Mengapa anak harus makan makanan yang anda sajikan? apakah karena alasan gizi, atau hanya ego anda saja yang mau anaknya makan seperti itu. Jika karena ego anda semata, maka sebaiknya anda sendiri yang perlu diterapi sebagai orang tua. Kita membesarkan anak yang bahagia, jangan karena ego ingin membuat anak makan yang sama dengan anda atau yang anda mau menyebabkan trauma. Namun jika hal ini untuk kebaikan gizinya maka penanganannya lain lagi
Jika karena faktor Nutrisi.
Sebagai seorang GAPS Practitioner saya tau kalau makanan yang salah bisa mengakibatkan masalah pada anak, masalah gangguan belajar, masalah konsentrasi, masalah autoimmune seperti yang sudah diulas pada situs ini sebelumnya. Jika masalah psikologis anda bisa memakai pendekatan psikologis, akan tetapi kalau masalah ini sudah ke fisik, maka ini beda lagi.
Apa tandanya? Periksa dengan seksama kondiri fisik anak? apakah ada alergi, apakah ada masalah asma? apakah anak ada ruam? Apakah anak memiliki masalah belajar dibanding anak seusianya? Apakah anak belum ngomong tidak seperti tumbuh kembang yang normal?
You Are The Boss
Anda adalah BOSS nya… anak tidak mungkin makan itu, kalau anda gak beliin, jadi sederhananya, jangan dibelikan, andalah pemegang kendali atas kondisi yang seperti ini. Jika perlu satu rumah tidak makan itu, maka mau tidak mau anak juga tidak makan.
Semua anggota keluarga makan makanan yang sama, dengan makan makanan yang sama tentunya seorang anak tidak merasakan diskriminasi terhadap makanan yang dimakannya, mau tidak mau akan makan makanan tersebut, anda bisa memadukan dengan teknik pairing emosi yang saya sebutkan di atas
Kalau masih gak mau makan, maka disini anda perlu mencari tau apakah anak tidak mau makan karena masih kenyang atau adah hal tertentu? katakanlah anak tidak mau makan karena ada sensasi tertentu di mulut mereka yang tidak disukai, maka anda bisa mengakalinya dengan tips memasak yang diungkapkan sebelumnya
Kalau masih gak mau juga? disini adalah pilihan anda, anda terpaksa perlu memaksa anak makan, Sebagai orang tua saya memilih anak saya sehat dulu, saya lebih memilih masalah tumbuh kembang mereka teratasi dulu, andaikan dalam prosesnya mengalami hal traumatis secara psikologis maka saya akan menyelesaikannya sesegera mungkin. Akan lebih baik kalau anak diberi ruang untuk kebaikan pencernaannya dan ujungnya mereka bisa seperti anak pada umumnya dari pada mengalami drama seumur hidup dengan kondisinya yang belum kunjung membaik.
Masih kebingungan juga, nah ada baiknya juga untuk anda yang mau segera tuntas untuk berkonsultasi dengan profesional dalam kondisi anak.
Oh iya untuk para orang tua yang dengan kondisi seperti ini anda bisa mempraktikan keilmuan GAPS Diet yang saya bagikan secara GRATIS, dan kalau gak mau ribet juga masalah mau diselesaikan anda juga bisa menghubungi saya.
keep in touch
Yunny Raharja
Mau Belajar GAPS Diet?
Mau Baca Blog lain?
Konsultasi GAPS Diet
Maukah anda menginvestasikan Rp500.000,- saja untuk MEMASTIKAN anda berhasil dalam menerapkan GAPS Diet.
Jika anda datang dan memiliki permasalahan, tujuan anda sesungguhnya adalah pemulihan kesehatan itu sendiri, bisa dalam bentuk : meningkatnya kesadaran bagi anak yang berkebutuhan khusus, pemulihan kesehatan bagi mereka yang mengalami GERD, Alergi, autoimmune, dll.
Pastikan anda berhasil menerapkan keilmuan GAPS Diet dan memiliki arah yang lebih jernih melalui seorang ahli.
Jika tawaran ini masuk akal, klik tombol berikut…